Mengingat pentingnya pertumbuhan UMKM bagi peningkatan perekonomian negara, Fakultas Ekonomi Kelas Non Reguler Fakultas Ekonomi Untad menggelar Kuliah Umum pada Kamis (03/05) Pagi dengan mengangkat tema “Kiat Sukses Dalam Dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah – UMKM” bertempat di Ruang Senat Rektorat Lama Untad.
Dalam sambutannya, Dr. Harifuddin Thahir SE MP selaku Dekan Fakultas Ekonomi Untad menuturkan rasa antusias nya bahwa narasumber yang telah di hadirkan pada kuliah umum UMKM kali ini dapat mendorong semangat para Mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha di masa depan.
“ Pada kesempatan hari ini, telah hadir ditengah kita narasumber yang telah aktif di bidang kewirausahaan yaitu Bapak H. Moch. Amin Badawi yang saat ini aktif sebagai jajaran Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dan pernah menjadi ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulteng pada tahun 1993 Kemudian Bapak Ihksan Syarifudin selaku pelaku usaha dibidang oleh oleh khas palu, supplier di beberapa market dan manager di salah satu Perusahaan Komunikasi Indonesia di Sulawesi Tengah. Semoga pemaparan kedua pemateri kali ini dapat semakin menumbuhkan keinginan para mahasiswa untuk terjun sebagai seorang entrepreneur.” Ujar Dr. Harifuddin.
Pada kesempatan pertama, Ihksan Syarifudin selaku entrepreneur Kota Palu memaparkan tentang peranan UMKM di Indonesia serta siklus dalam memulai usaha.
“ Berdasarkan BPS 2006 – sensus Ekonomi Nasional, Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 55 juta yang terdiri dari ushaa mikro sebesar 98,82%, Usaha Kecil 1.09% dan Usaha Menengah 0,08%. Data ini memperlihatkan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki kontribusi besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Namun dalam perjalanannya, UMKM di Indonesia kerap kali menemui kendala seperti lemahnya struktur permodalan, lemahnya akses pemasaran dan masih rendahnya kualitas SDM.” Papar Pak Ihksan Syarifudin.
Beliau turut memaparkan bahwa saat ini UMKM lebih fleksibel untuk dijalankan dengan kemajuan internet seperti saat ini. Hal tersebut tentu semakin memudahkan dalam memperkenalkan produk UMKM ditengah masyarakat melalui sosial media.
“ Saat ini masyarakat didominasi generasi Y (lahir di tahun 1981 – 1995) dan Z (lahir setelah tahun 1995) yang banyak menggunakan sosial media dalam kehidupan sehari hari nya. Statistik pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 Juta yang didominasi anak muda berusia 18 sampai 34 tahun. Termasuk para peserta yang ada saat ini banyak yang didominasi oleh generasi Z yang lahir tahun 1995 ke atas. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan yang ada saat ini ketika proses promosi produk UMKM jauh lebih mudah dibandingkan para pengusaha di era saat belum ada Internet.” Tambah Pak Ihksan Syarifudin.
Dikesempatan lainnya, H. Moch. Amin Badawi sebagai salah satu narasumber membagikan pengalamannya dalam memulai usaha pada tahun 70an.
“ Pada jaman saya, memulai usaha benar benar membutuhkan niat yang sangat kuat karena semuanya serba dilakukan sendiri. Ayah saya seorang petani sekaligus guru di Madrasah. Menjadi PNS adalah suatu kemewahan dipandangan masyarakat. Pengusaha masih dipandang sebelah mata. Kehidupan terasa semakin sulit usai ayah meninggal dan kami makan dari gaji pensiunan saja. Saya pun pernah menjual rokok dipinggir jalan yang modal usahanya berasal dari hasil menabung selama bekerja di suatu kantor. Setelah beberapa tahun, saya pun membuka usaha lainnya dari hasil jual rokok. Memulai bisnis dari uang Rp.15.000, kini hasilnya telah menghasilkan pundi – pundi rupiah hingga sekarang. Intinya, jika anda ingin benar benar kaya, maka jadilah pengusaha dan jalani semua tantangannya. Jika seseorang berusaha menjadi kaya dengan menjadi seorang pegawai/bawahan, kebanyakan orang akan memanipulasi anggaran atau bahkan korupsi agar bisa kaya. Tentu hal tersebut sangat beresiko dan tidak berkah.” Ujar H. Moch. Amin Badawi.
Usai Pemaparan materi dari narasumber, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta Kuliah Umum kepada pemateri. AA