Empat orang guru besar dari empat negara didaulat menjadi keynote speaker dalam Konferensi Internasional Pendidikan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), pada Jumat (19/5), di Theater Room Kompleks Media Center Untad itu menghadirkan empat pemateri utama, yaitu Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS (Universitas Tadulako, Indonesia), Prof Christopher Hickey (Deakin University, Australia), Prof Dr Rohizani Yaakub (Universiti Sains Malaysia, Malaysia), dan Prof Dr Aurelio Vilbar (University of the Philippines Cebu, Filipina).
Prof Basir Cyio dalam pemaparannya menyampaikan peran pendidikan berada di garda terdepan dalam peningkatan daya saing. Daya saing tersebut, ujar Prof Basir Cyio, bisa diwujudkan melalui berbagai kreativitas dan inovasi, salah satunya pemanfaatkan teknologi.
“Sebagai dosen, kita harus siap menghadapi berbagai dinamika yang terjadi. Berkenaan dengan peningkatan daya saing, sudah menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk mengikuti dinamika itu,” jelas Rektor Untad.
Hal yang sama juga diungkapkan Prof Dr Rohizani Yaakub dari Universiti Sains Malaysia. Prof Rohizani menuturkan, dalam berkompetisi, seseorang tidak boleh berhenti mencoba sesuatu yang setiap saat, tetapi tentu harus dibarengi kapabilitas dan kapasitas.
Hal itu dikatakan Prof Rohizani karena dalam bersaing diperlukan kepiawaian dalam kompetensi tertentu. Prof Rohizani menyampaikan bahwa di era globalisasi saat ini, peran teknologi harus dimanfaatkan dalam mendongkrak daya saing.
Hal hampir senada juga diungkapkan oleh Prof Aurelio Vilbar, akademisi dari Filipina, dan Prof Chritopher Hickey, akademisi dari Deakin University, Australia. Dalam konferensi itu juga, ditampilkan para pemateri paralel yang memaparkan 174 makalah. Makalah-makalah itu dalam waktu dekat akan terbit di jurnal bereputasi dan terindeks Thomson Reuters. (tq)