Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) program studi administrasi publik kembali mengadakan kuliah tamu pada Selasa (21/02) yang menghadirkan Dr. Ulber Silalahi, M.A dari Universitas katolik Parahyangan (Unpar) Bandung sebagai Narasumber. Dr. Ulber Silalahi, Drs,MA adalah pengajar aktif dan pengurus Indonesian Asscociation for Public Administration (IAPA).
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang senat FISIP Untad ini mengangkat tema “Penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan metode penelitian administrasi publik”. Dr. Daswati, M.Si selaku ketua program studi Administrasi Publik, menjelaskan bahwa tujuan mengangkat tema tersebut adalah karena ingin memberikan pemahaman lebih dalam kepada mahasiswa Administrasi Publik baik mahasiswa S1,S2 maupun S3 tentang metodologi penelitian ADM
“Metodologi Penelitian ini juga merupakan salah satu mata kuliah yang ada di Administrasi publik, untuk itu kami berharap dengan diadakan kuliah Tamu seperti ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang nantinya akan melakukan penelitian ” ungkap Dr. Daswati M Si.
Selaras dengan Ketua prodi Administrasi Publik, Dr. Muh. Nawawi, M.Si selaku wakil dekan bidang akademik FISIP mewakili dekan FISIP berharap bahwa dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menambah khasanah keilmuan bagi mahasiswa S1, S2 dan S3 administrasi publik serta dosen-dosen di lingkungan prodi administrasi publik.
Dr. Ulber Silalahi, M.A memulai kuliah tamu pada hari itu dengan materi pembahasannya yang berjudul “metode penelitian administrasi publik : penilaian kritik atas bagian-bagian dari rancangan penelitian untuk menyusun karya ilmiah hasil penelitian”. Ia memaparkan bagaimana rancangan dalam proses penelitian.“Proses penelitian itu memilih, menetapkan dan mengimplementasikan setiap tahapan penelitian secara tepat” jelasnya
Selain memberikan penjelasan mengenai sistematika rancangan penelitian baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif, Dr. Ulber Silalahi, M.A juga mengungkapkan rumusan masalah yang harus diangkat dalam sebuah penelitian adalah setiap situasi dimana ada satu jurang (gap) atau ketidaksesuaian antara aktual dan ideal atau kenyataan dan harapan atau apa yang ada dan seharusnya ada.
Lebih lanjut, Dr. Ulber Silalahi, M.A juga memberikan sebuah pandangan baru bahwa tidak selamanya hanya masalah negatif yang bisa diangkat sebagai penelitian. Masalah positif juga bisa diangkat sebagai penelitian walaupun masih ada pro dan kontra di dalamnya.
“Jika dalam tujuan penelitian masalah negatif cenderung memberi solusi terhadap masalah penelitian untuk membantu memperbaiki satu situasi yang mengalami penyimpangan yang merugikan, masalah positif juga mempunyai tujuannya sendiri. Masalah positif berfungsi untuk memberikan jawaban serta membantu meningkatkan situasi yang ada. Meningkatkan dan mengembangkan merupakan fokus dari tujuan penelitian untuk masalah positif” tegas Dr. Ulber Silalahi.
Penulis : Raisa Alatas/Humas Untad