Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir Muh Basir Cyio SE MS, menerima langsung Amelia Sarwa, mahasiswa asal Provinsi Papua, Rabu (3/8), di Ruang Rektor, Lantai IV Rektorat Untad. Amelia Sarwa ini merupakan satu dari tiga mahasiswa asal Papua yang mendapatkan beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Beasiswa Adik ini merupakan program afirmasi pendidikan tinggi bagi putra-putri Orang Asli Papua (OAP), dan bagi putra-putri asal daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Beasiswa ini adalah program keberpihakan pemerintah kepada Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi daerah 3T yang secara faktual mengalami kesulitan untuk mengakses proses pendidikan, khususnya pendidikan tinggi yang berkualitas.
Berkenaan dengan itu, esensi program ADik Papua adalah, bahwa pemerintah hadir untuk membuka akses seluas-luasnya bagi anak OAP dan dari daerah 3T untuk memperoleh kesempatan belajar di perguruan tinggi terbaik, agar mampu mensejajarkan diri dengan saudara-saudaranya yang lain, se-bangsa dan se-tanah air.
Sejalan dengan konsep Kemenristekdikti itu, Rektor Untad, Prof Basir Cyio menyambut baik kedatangan Amelia Sarwa ini. Kepada Amelia Sarwa, Prof Basir Cyio menyampaikan bahwa Amelia Sarwa adalah mahasiswa asal Papua pertama yang diterima Untad melalui program Adik. Namun, sejak beberapa tahun sebelumnya, sudah ada beberapa pemuda asal Papua yang memilih berkuliah di Untad.
“Kakak-kakak Amelia Sarwa dari Papua ini akan kami kumpulkan segera agar dapat membimbing adik-adiknya dari Papua ini. Kami juga di Untad amat terbuka dengan keberagaman ini, tanpa membedakan status orang per orang. Jadi kami yakin, adinda Amelia Sarwa dan teman-temannya akan mudah bergaul dan berinteraksi di Untad,” kata Prof Basir Cyio.
Sementara itu, pendamping calon mahasiswa ADik dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas sambutan dari pihak Untad. Sambutan hangat itu, jelasnya, diharapkan dapat menjadi langkah baik bagi mahasiswa-mahasiswa asal Papua untuk mengikuti pendidikan di Untad sampai selesai nanti.
“Kami juga berterima kasih atas upaya pihak Untad yang juga menyediakan orang tua angkat atau pembina mahasiswa program ADik dari Papua ini. Semoga mereka semua ini betah selama menempuh pendidikan, dan dapat mengaplikasikan ilmu dan pengalaman ini untuk membangun Papua nanti,” ujarnya.