SMA Al-Azhar Palu menggelar dialog bertema “Mahasiswa Unggul Pemimpin Masa Depan”. Tidak tanggung-tanggung, dialog yang dilaksanakan di aula SMA Al-Azhar, pada Rabu (16/3) ini menghadirkan dua orang nomor satu di dua perguruan tinggi terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS, dan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Prof Dr Zainal Abidin MAg.
Dalam kesempatan itu, Prof Basir Cyio dan Prof Zainal Abidin didaulat untuk memberikan pencerahan kepada peserta didik Kelas XII. Hal ini karena tidak lama lagi peserta didik di tingkatan itu akan mengikuti ujian nasional. Kedua orang nomor satu itu banyak memberikan inspirasi bagi peserta didik SMA Al-Azhar Palu.
Rektor Untad, Prof Basir Cyio memberikan banyak motivasi kepada peserta didik untuk selalu membangun dan menjaga sikap positif. Baik dalam tindakan maupun pikiran. Lebih lanjut, Prof Basir Cyio menekankan bahwa dalam menjalani kehidupan, waktu yang ada harus dihargai. Hal ini karena sedetik pun waktu tidak pernah berhenti.
“Waktu terus berputar. Jika kita lengah, maka pasti akan ketinggalan. Patut diingat, usia kita terus bertambah, sementara itu fisik dan produktivitas akan mencapai puncak, lalu semakin menurun. Untuk itu, dalam usia produktif, adik-adik harus giat dan tekun dalam menjalani fase-fase kehidupan agar tidak menjadi orang yang rugi,” jelas pengampu mata kuliah Filsafat Ilmu ini.
Prof Basir Cyio juga mengingatkan kepada peserta didik untuk membentuk jati diri yang berkearifan. Manusia yang arif, ujar Prof Basir Cyio, merupakan sosok yang dapat menjalani berbagai fase kehidupan dengan variasinya. Sosok arif akan selalu ceria karena selalu melihat kehidupan dengan pandangan positif.
“Maka, jalani hidup kita ini dengan ceria. Tentu, akan banyak muncul omongan dari orang lain, terutama omongan negatif. Jika kita terlalu sibuk menanggapi ini, waktu kita hanya habis untuk mengurusi hal yang tidak produktif, sementara masih banyak masalah yang harus diselesaikan demi masa depan kita. Jadi, kalau ada kritikan, anggap santai saja, bahkan tidak perlu ditanggapi,” pesan Rektor Untad.
Sementara itu, Rektor IAIN Palu, yang tampil dalam sesi pertama juga memaparkan materi mengenai cara berpikir dan bersikap yang arif. Dalam kaitan ini, kata Prof Zainal Abidin, setiap masalah harus dihadapi dengan arif, karena itu adalah jenjang untuk menapaki kehidupan. Lebih lanjut, Prof Zainal Abidin juga menyampaikan kepada peserta didik mengenai IAIN Palu, mulai dari sejarah, hingga suasana akademik.
Berkenaan dengan itu, Kepala SMA Al-Azhar, Drs Abdul Basit Arsyad MPd mengatakan bahwa kehadiran dua guru besar di sekolah yang dipimpinnya merupakan sebuah kehormatan besar. Hal itu karena di tengah kesibukan, kedua orang nomor satu di perguruan tinggi masing-masing itu menyempatkan waktu untuk berdialog sekaligus memberikan inspirasi kepada peserta didiknya.
“Tidak lupa, saya ingin menyampaikan bahwa saat ini SMA Al-Azhar Palu sudah terakreditasi A. Status ini memudahkan lulusan sekolah ini untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi mana pun, sekaligus peluang bagi peserta didik untuk menapaki fase-fase kehidupan di masa depan,” ujar Kepala SMA Al-Azhar.
Dalam kesempatan itu, Rektor Untad didampingi oleh Dekan FKIP terpilih, Dr Lukman Nadjamuddin MHum. Sementara itu, Rektor IAIN hadir bersama salah seorang staf IAIN Palu. (tq)