Atlet Kempo Universitas Tadulako (Untad) berhasil meraih satu medali emas dan satu perunggu pada kejuaraan Kempo tingkat mahasiswa ASEAN yang dilaksanakan pada 17 hingga 20 Maret 2016 di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.
Medali emas diraih oleh Meike Amos Payung sedangkan perunggu diraih oleh Rike Angreni Asti. Ditemui pada Rabu (23/03) Meike Amos Payung dan Rike Angreni Asti meluapkan kegembiraanya.
“Saya sangat senang karena ini merupakan medali pertama saya, kedepan akan lebih giat lagi latihan sehingga dapat meraih yang lebih fantastis lagi,” ungkap Rike dengan penuh semangat.
Meike Amos Payung juga merasa bangga karena dapat meraih medali emas pada ajang yang bergengsi di tingkat ASEAN. “Saya sangat bangga karena ini merupakan pertandigan pertama di tingkat internasional dan berhasil meraih medali emas, namun tidak berpuas diri saya akan tetap berusaha dan latihan untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Meike menambahkan, keberhasilannya meraih medali emas pada kejuaraan ini bukan hal mudah. Menurutnya, nervous merupakan kendala yang harus ditaklukkan lebih dahulu sebelum menaklukkan lawan. “Lawan yang paling berat itu diri sendiri harus mencari cara menghilangkan nervous,” ungkap mahasiswa FKIP PJKR ini
Manager Kempo, Dr Arafah Sinjar SH MHum mengungkapkan kesuksesan para atletnya tidak terlepas dari semangat berlatih dan akhirnya mampu meraih medali dalam kejuaraan ini.
“Mereka itu sangat giat berlatih, jauh hari mereka telah persiapkan dan alhamdulilah dapat meraih medali. Kedisiplinan mereka juga sangat luar biasa, dan kami bentuk mental mereka dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, wakil rektor bidang kemahasiswaan Prof Dr H Djayani Nurdin SE MSi saat ditemui diruangannya menyampaikan apresiasinya kepada tim Kempo yang berhasil meraih medali dalam kejuaraan ini.
“Tim Kempo ini berhasil meraih satu medali Emas dan satu perunggu, kedepannya pembinaan terhadap kemahasiswaan harus digalakkan dan kami akan fasilitasi sehingga mampu menjadi lebih baik. semoga, kader-kader atlet senantiasa tumbuh dan dapat mengharumkan nama Untad,” jelas Prof Djayani.