Wakil rektor bidang kemahasiswaan Universitas Tadulako (Untad) Prof Dr H Djayani Nurdin SE MSi saat membuka kegiatan Seminar Nasional Fapetkan menuturkan, agar mahasiswa tidak terlalu khawatir dengan berlakukanya MEA. Yang terpenting menurutnya adalah kompetensi setiap individu dan kesiapannya di dunia kerja.
“Jangan terlalu khawatir lah anak-anakku mahasiswa, MEA ini merupakan tantangan tetapi sekaligus peluang. Jadi yang terpenting di persiapakan adalah kompetensi, jika ini yang kita miliki maka kita tidak perlu khawatir dengan MEA,” ujar Prof Djayani.
Sementara itu, dekan Fapetkan Prof Dr Ir Kaharuddin Kasim MS dalam sambutannya menuturkan, Fapetkan terus berbenah dan memperbaiki kompetensi lulusannya sehingga akan lebih baik dan siap dengan dunia kerja.
“Seminar ini merupakan antisipasi untuk menghadapi MEA, kami sendiri dari Fapetkan akan terus memperbaiki kompetensi tiap lulusan sehingga mereka benar-benar siap dengan dunia kerja dan nanti akan ada sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah,” ujar Prof Kahar.
Lebih lanjut Ketua Panitia mengatakan, kegiataan Seminar Nasional ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis Fapetkan yang ketiga. “Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama BEM Fapetkan bekerjasama dengan LPM Indara masih dalam rangka Dies Natalis Fapetkan yang ke tiga,” ujar Nurjanah.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Kelautan dan Perikanan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan menghadirkan dua pembicara nasional yakni Ir Herry Maryuto MMA (Direktur LSP-KP) dan Utami Widiasih (Master Asesor BNSP).
Seminar yang mengangkat tema tantangan kompetensi ketenaga kerjaan dibidang kelautan, perikanan dan peternakan diera masyarakat ekonomi Asean dilaksanakan pada Rabu (03/02) bertempat di gedung Teater Room IT Center Untad.