Program Studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) turut memperingati Hari Gizi Nasional yang sering diperingati pada tanggal 25 Januari. Namun kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 24 Januari 2016 yang sekaligus dirangkaikan dengan Dies Natalis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) yang keempat.
Pada kegiatan kali ini, dilakukan cek status Gizi dan kesehatan diantaranya pengukuran berat dan tinggi badan, tekanan darah, glukosa darah, asam urat, kolestrol, konsultasi gizi, ASI Ekslusif dan Makanan Pendamping ASI.
Siti Ika Fitrasyah, SGz, MSi, selaku sekretaris panitia yang juga merupakan salah seorang konselor dalam kegiatan ini menuturkan, antusias masyarakat dalam kegiatan ini sangat baik untuk memeriksakan kesehatannya maupun untuk konsultasi mengenai gizi.
“Masyarakat sangat antusias untuk melakukan pemeriksaan maupun konsultasi, saya melihat masyarakat saat ini sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan jadi mereka berlomba-lomba untuk memeriksakan kesehatannya,” ujarnya.
Selain itu, ia menuturkan untuk Sulawesi Tengah persoalan gizi masih harus mendapatkan perhatian khusus dikarenakan masih banyaknya bayi yang lahir dengan keadaan tidak normal akibat kekurangan gizi.
“Menurut analisa penyakit yang banyak ditemui adalah penyakit degeneratif yakni penyakit yang muncul seiring bertambahnya usia. Selain itu tingginya persentase penyakit yang menyerang balita seperti gizi buruk, kekurangan gizi dan lain-lain sehingga bayi yang lahir tidak terlalu normal,” jelasnya.
Lebih lajut, Siti Ika Fitrasyah menuturkan kondisi kekurangan gizi pada bayi sangat mempengaruhi proses perkembangan seseorang sampai menjadi manusia dewasa.
“Hal tersebut tidak boleh terjadi karena ini sangat mempengaruhi perkembangan seseorang hingga dewasa. Secara ilmu medis, kekurangan gizi itu ketika tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat esensial. Namun secara umum, kekurangan gizi berarti asupan makanan yang kurang dalam hal jumlah maupun kualitas,” tuturnya.