Ketua panitia pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), Dr Amiruddin Kade mengatakan masih banyaknya guru yang belum siap dalam UKG hal tersebut terungkap saat dilakukan analisis beberapa waktu lalu.
“UKG itu memang harus sering, tidak bisa dengan model seperti itu. Artinya harus ada persiapan karena analisis kemarin menunjukkan bahwa guru tidak siap, kan yang diukur kognitif hanya berfikir jadi karena otak mestinya itu disiapkan,” ujarnya saat ditemui usai penyerahan setifikat pendidik Senin (11/1).
Amiruddin Kade juga menuturkan untuk Sulawesi Tengah masih sangat minim perolehan nilai UKGnya bahkan beberapa guru tersebut berasal dari sekolah-sekolah favorit dan sudah baik fasilitasnya.
“Ada guru yang memiliki nilai UKG rendah, untuk di Sulawesi Tengah Ada beberapa guru yang bahkan berasal dari sekolah favorit tetapi nilai UKGnya sangat rendah,” ungkapnya.
Selai itu Dr Amiruddin Kade juga mengungkapkan adanya aturan untuk guru baru yang diangkat mulai 2006 hingga 2015 mempunyai syarat masuk mengikuti PLPG, berbeda dengan tahun-tahun sebelumya. Sehingga para guru harus mengikuti diklat-diklat yang telah disipakan oleh dinas pendidikan sebelum masuk ke PLPG.
“Sertifikasi mulai tahun ini diperuntukkan bagi guru baru,itu sudah ada syarat masuknya. Kalau dulu tidak ada syarat masuk, jadi berapapun nilai UKGnya boleh masuk mengikuti PLPG tapi mulai tahun 2016 syaratnya harus memiliki nilai UKG minimal 5,5 baru bisa mengikuti PLPG,” jelasnya.
Lebih lanjut dosen FKIP ini mengungkapkan untuk guru Sekolah Dasar (SD) dan mata pelajaran Penjaskes sangat sedikit guru yang memenuhi syarat untuk provinsi Sulawesi Tengah. “Untuk Sulawesi Tengah kalau guru SD dengan Penjas saya lihat hanya sedikit yang memenuhi syarat,” singkatnya.