Gelaran pertemuan Forum Pimpinan Pascasarjana (Forpimpas) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia ke-37 resmi dibuka pada Senin (25/5), di Ballroom Hotel Mercure Palu. Forpimpas itu dibuka langsung oleh Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS.
Prof Basir menyampaikan bahwa civitas akademika Untad sangat mengharapkan Untad mendapatkan imbas yang sangat positif dari pelaksanaan Forpimpas ini. Melalui pelaksanaan Forpimpas, diharapkan para akademisi dari seluruh Indonesia dapat mengenal Untad sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk itu, dari proses mengenal, diharapkan ada perhatian dari para akademisi, terutama yang berasal dari PTN yang telah lebih dahulu lahir daripada Untad. “Ini yang sangat kami harapkan. Untad dikenal dan disayang oleh ‘kakak-kakaknya’ yang telah lahir terlebih dahulu. Dari proses ini, semoga semangat untuk terus maju akan didapatkan oleh Untad,†jelas Rektor.
Rektor juga mengemukakan bahwa pelaksanaan Forpimpas ini harus dijadikan semangat untuk membangkitkan program pascasarjana (PPs). Kebangkitan itu tentu saja demi tujuan kebaikan. “Kita harus sadari bahwa PPs ini adalah harapan dan tumpuan bangsa Indonesia. Di tangan kita semua, harapan dan tumpuan itu harus dijawab, dibuktikan, dan dipersembahkan pula untuk bangsa tercinta ini,†ujar Prof Basir.
Olehnya, ujar Rektor, apa pun alasannya civitas akademika di PPs se-Indonesia harus meningkatkan kualitas pembelajaran agar dapat menggembleng generasi Indonesia. Hal itu karena orang-orang yang kuliah di PPs tidak hanya berasal dari satu profesi atau level, tetapi dari berbagai profesi maupun level kehidupan. “Akhirnya, semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi Untad, dan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Kami dari Untad mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu dari berbagai penjuru daerah. Ini merupakan kehormatan luar biasa bagi kami,†kata Rektor.
Sebelumnya, Prof Dr Ir H Fathurrahman MP., Direktur PPs Untad, menyampaikan bahwa pelaksanaan Forpimpas ini merupakan kebanggaan bagi Untad. Setahun lalu, ujar Prof Fathur, delegasi PPs Untad berangkat ke Forpimpas ke-36 di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh. Tujuan delegasi PPs Untad saat itu, jelas Prof Fathur, agar Untad dapat diterima menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakan kegiatan itu. “Forpimpas ini merupakan sarana silaturrahim agar jalinan persaudaraan antara kita dapat terus terjaga. Imbas dari ini, kita harus siap bekerja keras membangun PPs di Indonesia agar lebih maju dan berkualitas,†ujar Direktur PPs Untad.
Senada dengan itu, Ketua Presidium Forpimpas, Prof Dr H Darusman MSc., menyampaikan bahwa pelaksanaan Forpimpas kali ini harus menghasilkan rekomendasi untuk membawa PPs di Indonesia ke arah yang lebih baik. Belakangan ini, jelas Prof Darusman, banyak perubahan yang berkenaan dengan perspektif akademik yang perlu dibahas bersama. Olehnya, Prof Darusman, mengaharapkan agar perjumpaan itu dapat dijadikan sarana untuk menyamakan persepsi dan peningkatan tata kelola PPs. “Dan semoga, ini berimbas ke peningkatan kualitas PPs dan luaran yang dihasilkan. Sementara itu, mewakili teman-teman, kami bersyukur atas penerimaan yang begitu baik dari panitia,†ujar Ketua Presidium yang juga merupakan Direktur PPs Unsyiah.
Peserta dalam pelaksanaan Forpimpas ke-37 itu berjumlah 153 orang. Hal itu sesuai dengan penyampaian dari Ketua Panitia, Prof Konder Manurung DEA PhD. Prof Konder menyampaikan, sedianya Menristekdikti akan menghadiri pelaksanaan Forpimpas. Namun, karena kesibukan untuk mendampingi Presiden RI, Menristekdikti urung hadir dalam kegiatan itu.
Forpimpas ini juga, ujar Prof Konder, memiliki tujuan agar PPs menjadi garda terdepan, dan dapat bersama dan bekerjasama untuk perbaikan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pada Forpimpas ini pula, akan dibahas tentang Permendikbud Nomor 49 tahun 2014. “Sebenarnya, Permendikbud 49 ini telah ditunda pelaksanaannya oleh Menristekdikti beberapa hari lalu. Namun, kita harus membahas untuk memberikan masukan, revisi, dan perbaikan demi perbaikan ke arah yang lebih baik,†jelas Prof Konder.
Lebih lanjut, disampaikan pula bahwa dalam pelaksanaan Forpimpas ke-37, Unsyiah dan Universitas Pattimura mengirimkan delegasi terbanyak, yaitu 17 orang. “Akhirnya, semoga bapak dan ibu dapat mengikuti seluruh rangkaian acara Forpimpas ini. Selamat menikmati Kota Palu, kota kecil di tengah Indonesia. Dan kami yakin, ‘small is beautiful’,†jelas Prof Konder.
Forpimpas ke-37 itu telah dimulakan dengan pelaksanaan Seminar Internasional pada Senin pagi. Selanjutnya, secara berturut-turut, diagendakan kegiatan pertemuan Forpimpas dan kunjungan ke sentra kerajinan rakyat dari ladys program pada Selasa pagi hingga siang, jamuan makan malam oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa malam, wisata ke Tanjung Karang dan sambutan oleh Bupati Donggala pada Rabu, dan prosesi penutupan pada Rabu malam di PPs Untad. (Tq)