Setelah serangkaian acara Dies Natalies Untad ke 38, tibalah acara pada puncak nya yang di selenggarakan pada Selasa (20/08/2019) Pagi sekaligus dengan acara Wisuda ke 98 serta Pengukuhan dua Guru Besar yang bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP selaku Rektor Untad menuturkan tentang istimewanya moment kali ini karena selain acara Wisuda ke 98, kegiatan pun turut di rangkaikan dengan dua acara yakni Pengukuhan dua Guru Besar dan Puncak Acara Dies Natalies 38 Untad. Dua Guru Besar yang di kukuhkan yaitu Prof. Dr. Ir. Effendy, M.Si asal Fakultas Pertanian dan Prof. Dr. Nurdin, M.Si., M.Kes asal Fakultas Kesehatan Masyarakat Untad. Sedangkan untuk jumlah Mahasiswa Untad yang di Wisuda sebanyak 747 orang yang telah resmi menjadi alumni Untad Tingkat D3, S1 dan S2.
Selain itu, dalam pesan almamaternya, Prof. Mahfudz menuturkan kondisi Universitas Tadulako pasca gempa yang terus berbenah.
“ Pasca gempa bumi, Untad terus melakukan upaya perbaikan infrastruktur perkuliahan terdampak. Upaya yang ditempuh diantaranya finalisasi terhadap pihak World Bank dan PUPR. Target penyelesaian bangunan terdampak gempa sampai akhir 2019 untuk bangunan rusak ringan, serta 2020 dan 2021 untuk bangunan rusak sedang dan berat. InsyAllah fasilitas yang ada akan kembali seperti sedia kala bahkan akan lebih baik. Perbaikan dan peningkatan juga dilakukan dibidang lainnya seperti pengembangan dan kerjasama dalam dan luar negeri, aktif dalam program SEAMEO yang memberikan kesempatan untuk mahasiswa mengajar di sekolah sekolah di kawasan Asia Tenggara dan pembentukan IPCC sebagai klinik/pendampingan bagi penulis untuk publikasi jurnal terkait penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.” Jelas Prof Mahfudz dalam sambutannya.
Wisuda Untad ke 98 dan Pengukuhan dua Guru Besar merupakan Acara Puncak Dies Natalies Untad ke 38 yang sebelumnya telah menyelenggarakan beberapa lomba diantaranya lomba Dokumen Kurikulum antar Program Studi, Lomba Konten Website, Lomba Bulutangkis, Lomba Tenis Lapangan, Lomba Reportase, Jalan Santai, Senam Sehat, Lomba Lari Karung serta Lomba Tarik Tambang.
Daftar undangan dalam acara kali ini meliputi Gubernur Sulteng selaku Ketua Kehormatan Dewan Penyantun, Ketua DPRD Sulteng, Kapolda Sulteng, Kajati Sulteng, Danrem132/Tadulako, Danlanal Palu, Ketua PT Sulteng, Kepala BPK Sulteng, Kepala Perwakilan PBPKP Sulteng, Bapak Walikota & Bupati (atau yang mewakili), Pimpinan PT Negeri dan Swasta, Anggota Forum Koordinasi Kabupaten/Kota, Para Purna Bhakti Universitas Tadulako meliputi tenaga dosen dan administrasi, Pimpinan SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Mitra Untad dari Bank BNI-BSM dan BTN dll, Ketua dan Anggota Senat Untad, Guru Besar-Pimpinan Fakultas dan Lembaga serta para Pengelola Satuan Akademik di Lingkungan Untad, Para Dosen dan Staf Administrasi Untad serta Para Wisudawan dan orang tua/keluarga pendamping.
Dikesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS selaku Ketua Senat Untad turut memberikan sambutannya di Momen Wisuda Untad ke 38.
” Momen dies natalis ke 38 Universitas Tadulako, adalah rentang waktu yang berada pada peradaban yang sangat menentukan. Kultur akademik yang dinamis karena tuntutan zaman, tidak bisa dihindarkan, pun tidak mungkin kita hindari. Oleh sebab itu, kita jangan menjadi bagian dari kesia-siaan dalam melakukan proses pengembangan akademik, terlebih Organ senat dimandati sebagai designer kebijakan di bidang akademik. Keempat Komisi harus bahu membahu dalam menjalankan tugas mulia. Saya percaya, seluruh anggota senat akademik Universitas Tadulako adalah pribadi-pribadi mumpuni dalam menjalankan mandat sebagaimana yang diperintahkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Mengapa? Karena kita hadir dalam ruang dan waktu yang amat terbatas. Menyia-nyiakan kesempatan, itu sama dengan membiarkan amanah yang negara berikan dan Allah Anugerahkan sekecil apapun ukurannya.” Papar Prof. Basir.
Untuk total mahasiswa yang di Wisuda berasal dari 9 orang asal Pasca Sarjana, 29 orang asal Fakultas Kedokteran, 288 Mahasiswa asal FKIP, 38 Mahasiswa asal FISIP, 47 Mahasiswa asal FEKON, 115 Mahasiswa asal FMIPA, 54 Mahasiswa asal FAHUM, 20 Mahasiswa asal FATEK, 58 Mahasiswa asal FAPERTA, 49 Mahasiswa asal FAPETKAN, 19 Mahasiswa asal FAHUT dan 23 Mahasiswa asal FKM.
Dari keseluruhan jumlah wisudawan ke 98, beberapa di antara nya di anugerahi sebagai Wisudawan Terbaik yaitu ;
- Dewi Salmita, Pascasarjana prodi Akuntansi IPK 4,00 predikat Pujian.
- Reynita Agnesia, FAPETKAN prodi Peternakan IPK 3,94 Predikat Pujian, Wisudawan dengan IPK tertinggi tingkat S1.
- Irmawati, Diploma Prodi Keperawatan dengan IPK 3,79 predikat Sangat Memuaskan Pujian. AA