10 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) mengikuti forum Silaturahim Nasional Bidikmisi di Hotel Bidakara, Jakarta. 10 mahasiswa tersebut yaitu Moh.Adhan (PJKR), Andi Rizky Hardiansyah (Pend.Matematika), Andi Aghir (Agreteknologi), Nurain Turah (Kimia), Ni Komang Agustini (Antropologi), Muh.Afdal S. (Akutansi), Hamzah (Ilmu Hukum), Muh.Rifani (Kehutanan), Asrul (Teknik Mesin) dan Hikma (Budidaya Perairan). Kesepuluh mahasiswa ini dipilih karena memiliki prestasi akademik dan non akademik yang sangat baik. Pada kesempatan itu hadir pula Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE.,MS.
Andi Aghir, salah satu peserta forum mengakui bahwa sangat bersyukur sekali bisa mengikuti kegiatan itu. “Mengikuti kegiatan Silaturahim ini membuka mata dan hati saya untuk lebih berprestasi lagi. Di sana saya berjumpa dengan mahasiswa yang kurang beruntung dari segi ekonomi dan keterbatasan fisik, namun mereka memiliki semangat yang tinggi untuk berprestasi,†tutur mahasiswa angkatan 2011 ini.
Forum Silaturahim Nasional Bidikmisi berlangsung selama 3 hari, mulai 26 s.d. 28 Februari 2014. Forum tersebut berhasil mempertemukan mahasiswa penerima Program Bidikmisi dari angkatan 2010 sampai 2013. Total mahasiswa yang mengikuti forum ini sekitar 1500 orang yang berasal dari 98 PTN dan 39 PTS se-Indonesia.
Forum Silaturahim Nasional Bidikmisi dibentuk sebagai wadah komunikasi saling berbagi di antara mahasiswa Bidikmisi, baik selama masih kuliah atau pun sudah lulus kuliah, karena tahun ini sudah ada yang lulus kuliah. Beberapa tujuan utama adanya forum ini yaitu pertama, untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan kemandirian mahasiswa penerima Bidikmisi. Kedua, untuk memupuk kebersamaan di antara mahasiswa penerima Bidikmisi. Ketiga, untuk membangun jejaring komunikasi dan koordinasi dalam kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada peningkatan cinta Indonesia dan mengapresiasi keberhasilan program Bidikmisi.
Beberapa agenda kegiatan di forum yakni ramah tamah dengan Presiden RI dan Mendikbud, seminar motivasi, sosialisasi berbagai beasiswa S2/pendidikan profesi, pertunjukan seni budaya, dan pembentukan forum Permadani Diksi (Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Indonesia). Forum ini juga telah meluncurkan sebuah buku berjudul “Kebangkitan Kaum Dhuafaâ€. Selain itu, adanya peluncuran program Presidential Scholarship oleh Presiden RI. Presidential Scholarship merupakan beasiswa S2/S3 yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang mampu menembus 50 Perguruan Tinggi terbaik di dunia. Beasiswa ini menargetkan 100 peserta setiap tahunnya. Presidential Scholarship bertujuan untuk menyiapkan pemimpin masa depan dalam menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045. Beasiswa ini bersifat penuh. Dana yang diperoleh mahasiswa mencakup antara lain biaya registrasi, administrasi, buku, tunjangan riset dan biaya hidup.
Kini tak ada halangan lagi bagi mahasiswa yang kurang mampu dari segi finansial untuk meraih cita-cita yang gemilang di masa akan datang. Banyak tawaran beasiswa yang bisa dicoba oleh masyarakat Indonesia agar bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Nurain, mahasiswa penerima Bidikmisi yang saat ini menjadi nahkoda Badan Riset Mahasiswa (BRM) mengatakan bahwa ia ingin melanjutkan studi ke jenjang Strata dua (S2). “Setelah S1, saya berencana lanjut S2 di jurusan Teknik Kimia di ITB,†ucap Nurain penuh semangat. pnq