Universitas Tadulako melakukan penandatangan Academic Collaboration Agreement dalam bidang penelitian dengan University of College London (UCL) pada Senin (16/11) bertempat di ruang rektor Untad. Dikarenakan pandemk Covid 19, nota Perjanjian Kerjasama ini ditanda tangani secara desk to desk oleh wakil rektor bidang pengembangan dan kerjasama , Prof Dr Ir Amar ST MT, didampingi oleh rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfudz MP serta Skye M Van De Vorst selaku Head of Research Contract dari University of College London.
Proyek Kerjasama ini berjudul “Fostering Resilient Recovery in Displaced Communities via School-based Hubs” dan berfokus pada penelitian terkait ketahanan dan pemulihan masyarakat terdampak bencana di Palu, Sulawesi Tengah, akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 melalui rehabilitasi dan rekonstruksi berbasis sekolah.
Ditemui di ruangannya, Prof Dr Ir Amar ST MT menjelaskan bahwa dalam kesepakatan tersebut Untad dan UCL akan melakukan kerjasama penelitian selama 3 tahun. Kerjasama ini mencakup pertukaran penelitian antara Untad dengan UCL.
“ Nantinya mahasiswa post-doctoral dari UCL dapat melakukan riset penelitian terkait bencana yang terjadi di Palu ” terang Prof Amar. Lebih lanjut Prof Amar menjelaskan bahwa kerjasama penelitian ini didanai oleh UK Research and Innovation (UKRI) dengan The Global Challenges Research Fund (GCRF) dengan total dana sekitar 200 miliar .
Selain Untad, UCL juga menggandeng Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh sebagai universitas pendamping dalam proyek kolaborasi ini. Sebagaimana diketahui, Palu dan Aceh pernah mengalami bencana alam berupa Gempa dan Tsunami, sehingga kerjasama penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terkait ketahanan dan pemulihan masyarakat dalam menghadapi bencana.