Mengangkat materi terkait “Remaja Kunci Pencegahan Stunting”, Prof. Dr. Rosmala Nur,S.KM. M.SI selaku Sekretaris Dewan Guru Besar Untad pada Rabu (28/02/2023) pagi menjadi narasumber Kuliah Pakar Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo.
Dalam materinya, ia memaparkan bahwa pemicu stunting muncul disebabkan oleh pernikahan dini.
“ Menikah dibawah usia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, seharusnya belum siap melakukan pernikahan. Dampak terbesar pernikahan dini dan kehamilan tak dikehendaki membuat bayi lahir stunting. Stunting merupakan gagal tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis sejak remaja-ibu hamil-baduta,” paparnya.




Dirinya turut memaparkan bahwa Prevalensi Stunting di Gorontalo masih tinggi sebesar 23,8 %, di atas Prevalensi Stunting Nasional yaitu 21,6%. Sehingga di akhir materinya ia menuturkan bahwa jika remaja merencanakan masa depannya maka stunting akan turun, total fertility rate menurun yang akhirnya akan menghasilkan manusia yang berkualitas. AA