Bertempat di Ruang Senat Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Untad bersama Ikatan Arsitek Indonesia pada Senin (27/01/2020) Pagi menandatangani MoU Pembukaan Program Studi Arsitek (PPAr) kerjasama IAI – Untad sekaligus MoA Jurusan Arsitektur Untad dengan IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) Sulteng.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia acara menuturkan bahwa Jurusan Prodi Arsitetktur sejak 5 tahun yang lalu telah memaksimalkan usaha untuk mempelajari tahapan membuka prodi profesi Arsitektur dengan melakukan studi banding untuk semakin memantapkan Untad dalam rangka membuka jurusan Prodi Profesi Arsitektur. Rencananya, akan dilaksanakan Seminar Nasional sekaligus melakukan penunjangan prodi profesi tersebut dalam waktu dekat.
Di kesempatan yang sama, Dr. Eng. Andi Rusdin, ST., MT., M. Sc selaku Dekan menuturkan bahwa saat ini sedang gencar standarisasi sebuah profesi termasuk keahlian dibidang arsitektur.
“ Saat ini sedang gencar untuk setiap keahlian memiliki poin-poin yang terstandar. Di Indonesia, setiap lulusan diminta untuk memiliki standar terkait profesi di bidang ketekhnikan khususnya aristektur. Saat ini, Jurusan arsitektur Untad adalah salah satu prodi yang cukup besar jumlah Mahasiswanya yakni sekitar 700-800 mahasiswa. Sehingga telah diupayakan agar IAI dapat membantu peningkatan kualitas kurikulum jurusan arsitektur Untad agar lebih modern dan futuristic sehingga bisa bersaing skala nasional dan internasional.” Papar Dr. Andi Rusdin.
Pada kesempatan lainnya, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP selaku Rektor Untad menuturkan dalam sambutannya bahwa kedepan di harapakan agar setiap alumni lulusan Arsitektur Untad dapat melanjutkan ke tahap profesi prodi Arsitektur sebelum menjadi arsitek handal kedepannya.
“ Dengan terbitnya undang-undang terkait profesi arsitektur maka akan menutup ruang bagi yang selama ini tidak memiliki sertifikat keprofesian tersebut. Fakultas Teknik telah melihat peluang itu sehingga terbuka untuk siapa saja agar dapat melanjutkan ke tahap Profesi Arsitektur. Menjadi Sarjana Arsitektur saja saat ini masih belum cukup untuk bersaing di dunia luar yang kompetitif sehingga penting untuk melanjutkan pendidikan profesi arsitektur maupun insyinyur. Selain itu, yang perlu untuk di ubah saat ini adalah lama studi Mahasiswa/i jurusan Arsitektur kita yang sebaiknya tidak terlalu lama agar bisa segera melanjutkan ke tahap prodi profesi Arsitektur lebih awal.” Papar Prof. Mahfudz.
Pada momen ini, Ahmad Djuhara selaku ketua IAI Nasional dalam sambutannya juga banyak berbagi informasi terkait potensi karir para Arsitek yang telah mengambil prodi Profesi Arsitektur dalam skala nasional maupun internasional. Selain itu, beliau turut membahas terkait akreditas kampus sebelum membuka pendidikan Profesi Arsitek di perguruan tinggi yang harus terakreditasi A atau B karena sampai saat ini, hanya IAI yang dapat memberikan rekomendasi dan MoU terkait profesi arsitektur di kampus-kampus di Indonesia. Meski begitu IAI tetap membutuhkan pengaruh perguruan tinggi karena menjadi tempat yang menghasilkan para lulusan arsitektur dan profesi asritektur.
Usai sambutan-sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Pembukaan Program Studi Arsitek (PPAr) kerjasama IAI – Untad sekaligus MoA Jurusan Arsitektur Untad dengan IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) Sulteng oleh Rektor Untad dan Ketua IAI. AA