Memperingati Dies Natalies yang ke – 7, segenap civitas akademika dan Keluarga Besar Fapetkan Untad pada Kamis (30/01/2020) Pagi merayakan puncak acara Dies Natalies Fakultas Peternakan & Perikanan bertempat di Halaman Fapetkan Untad.
Rangkaian acara telah di lakukan sejak tanggal 25 Januari 2020 seperti Seminar yang dilanjutkan dengan serangkaian Family Garden dan perlombaan guna menambah keakraban dan kekeluargaan seperti lomba lari sarung, Lomba Joget, Lomba Pesan Rantai, Lomba Lari Sendok, Lomba Senam dan Menyanyi.
Puncak acara yang turut di buka oleh Rektor Untad yang di wakili Wakil Rektor Bidang akademik, Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum kemudian di jadikan momen untuk pemberian hadiah kepada pemenang lomba dan perayaan Dies Natalies lainnya.
Di temui di kesempatan tersebut, Prof. Ir. Burhanudin Sundu, M.Sc.Ag, Ph.D selaku Dekan Faperkan Untad menuturkan refleksi 7 tahun Fapetkan serta pencapaian dan harapan beliau untuk Fakultas Peternakan dan Perikanan kedepannya.
“ 7 tahun yang lalu sejak 15 januari 2013, Fapetkan mulai tumbuh dan terus mengembangkan potensinya di berbagai bidang seperti proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari aspek akademik, kita terus mendorong dosen-dosen untuk terus aktif pada aktivitas penelitian dan publikasi berskala internasional sehingga kita pun sangat serius terhadap hal itu khususnya dalam penyusunan anggaran terkait hal tersebut. Mahasiswa juga kita fasilitasi untuk magang ke beberapa perusahaan besar di Sumatera, Jawa dan Makassar. Bahkan sebagian mahasiswa magang Fapetkan mendapat gaji di perusahan yang kami coba jembatani kepada mahasiswa. Di bidang Pengembangan projek budi daya, kami pun telah memantau perkembangan 50 sapi local di area Sibalaya kemudian melakukan persiapan seperti penanaman rumput di area seluas 100 ha disana yang gencar kami lakukan hingga saat ini.” Tutur Prof. Burhanudin.
Beliau turut menuturkan harapannya di momen Dies Natalies Fapetkan Untad ke 7 agar fasilitas belajar dapat segera di rehab sehingga Mahasiswa dapat belajar di ruang perkuliahan yang layak mengingat gedung kuliah yang colaps akibat gempa 2018 yang lalu. AA