Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggandeng Universitas Tadulako (Untad) sebagai mitra dalam kerjasama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kerjasama yang dituangkan dalam nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Drs Rudy Sufahriadi dengan Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS, pada Senin (6/3), di Conference Hall, Gedung IT Center Untad.
Kapolda Sulteng menyampaikan bahwa nota kesepahaman dalam rangka Antisipasi Kejahatan Jalanan, Terorisme, Narkoba, Separatisme, Ideologi Anti-Pancasila, Deradikalisme, dan Intoleransi itu merupakan komitmen institusi kepolisian dalam mereformasi berbagai aspek di institusi itu. Melalui kerjasama dengan perguruan tinggi diharapkan program kerja Polri dapat tersampaikan kepada kalangan akademisi untuk kemudian diteruskan kepada masyarakat.
“Jadi, selain melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat, kami juga menitipkan pesan-pesan ini kepada kalangan akademisi. Ini karena membangun bangsa ini, menciptakan perdamaian, dan memberikan rasa aman bukan semata-mata tugas kepolisian, tetapi tugas kita semua dan untuk kita semua,” jelas Kapolres Poso pada 2005-2007 itu.
Kapolda Sulteng juga dalam kesempatan itu mengaku senang dan bangga bisa berbicara langsung di hadapan akademisi, terutama mahasiswa. Perwira bintang satu itu juga menyampaikan bahwa dengan sosialisasi dan diskusi nanti, pihak kepolisian dengan mahasiswa tidak boleh berjarak lagi. Kepolisian dengan tugasnya dan mahasiswa sebagai generasi muda dengan tugasnya pula sudah selayaknya saling bekerjasama untuk memikirkan kemajuan bangsa ini ke depan.
Untuk itu, dalam rangka semakin mendekatkan diri, ujar Kapolda Sulteng, pihaknya sudah menitipkan pejabat utama Polda Sulteng untuk mengajar di sini, dan ada pula pejabat –pejabat lain yang sedang berkuliah.
“Mudah-mudahan ini dapat diterima oleh adik-adikku mahasiswa. Tidak lupa, saya menitipkan pesan untuk tertib dalam segala hal, termasuk tertib berlalu-lintas. Jika ada adik-adik mahasiswa yang belum memiliki SIM, silakan datang kepada kami. Bayar di bank, dan akan kami fasilitasi. Ini semua bentuk ketulusan kami bermitra dengan Untad. Apalagi, Pak Rektor Untad ini merupakan kolega saya, kakak saya, sehingga sudah selayaknya saya juga membantu Untad dan mahasiswa Untad,” pesan mantan Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT itu.
Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman itu akan dirangkaikan dengan penyampaian kuliah umum oleh Kapolda Sulteng. Kegiatan itu, ujar Prof Basir Cyio memiliki nilai dimensi akademik yang tinggi, terutama dalam peningkatan kapasitas berpikir mahasiswa. Apalagi, tema yang akan dibahas berkaitan dengan radikalisme.
“Dalam tinjauan akademik, radikal yang berasal dari kata ‘radiks’ atau bermakna akar itu sebenarnya bernilai baik. Berkenaan dengan ilmu, jika ilmu itu mengakar maka dapat bernilai baik asalkan dimaknai secara mendalam dan dimanfaatkan untuk tujuan positif,” jelas Rektor.
Lebih lanjut, Rektor juga mengharapkan dengan penandatanganan kesepahaman, diharapkan pihak Polda Sulteng dapat terus memberikan penguatan, terutama kepada mahasiswa Untad.
“Terima kasih kepada Bapak Kapolda Sulteng atas komitmen ini, dan juga telah mengizinkan beberapa anggota kepolisian untuk mengajar di Untad. Kami juga turut bangga karena selain menandatangani kesepahaman, Pak Kapolda juga akan menyampaikan kuliah umum. Hari ini juga, di Universitas Tanjungpura Pontianak, Pak Kapolri juga menyampaikan kuliah umum dengan tema yang sama sehingga ini merupakan program nasional institusi kepolisian. Sekali lagi, kami bangga dan berterima kasih atas kesediaan Pak Kapolda,” kata Rektor.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Drs Moh Aris Purnomo; Kapolres Palu, AKBP Christ Pusung SIK, sejumlah pejabat utama dan anggota kepolisian Polda Sulteng. Hadir pula, Ketua Dewan Pertimbangan Untad, para wakil rektor, Direktur Program Pascasarjana dan para dekan, dosen dan pegawai Untad, serta sekitar 200 orang mahasiswa Untad. (tq)