Pada kesempatan kuliah umum perdana One Asia Foundation (23/9/2016) di Media Center Universitas Tadulako, Prof Dr H Karim Suryadi, M.Si memaparkan kepada 181 Mahasiswa peserta kuliah umum One Asia Foundation tentang penting nya meningkatkan sumber daya manusia di tengah kawasan Asia yang pertumbuhannya kian pesat. Dalam materi nya “Tantangan dan Prospek Masyarakat Asia”, Dekan Fakultas IPS UPI Bandung ini memaparkan bagaimana membagi pandangan dan pikiran, menghargai sejarah/budaya yang berbeda-beda untuk saling menjunjung tinggi kemanusiaan di dalam suku bangsa, agama, dan negara yang beradab di Kawasan Asia.
“Terdapat 50 negara yang berada di kawasan Asia dengan 44 Miliar penduduk yang merupakan 60 % penduduk dunia. Dengan keberagaman yang begitu banyak, tentu saja Asia merupakan kawasan yang vital di dunia dan merupakan kawasan Masa Depan yang berpengaruh. Oleh karena itu, menumbuhkan kesadaran antarbudaya serta memberikan andil untuk menciptakan komunitas Asia yang damai menjadi penting untuk kita bangun dalam diri kita sebagai bagian dari masyarakat Asia.” Ujar salah satu Guru Besar UPI Bandung.
Prof Dr H Karim Suryadi, M.Si juga menuturkan mengenai Jepang sebagai promotor berdirinya One Asia Foundation yang menjadi salah satu negara Asia yang paling potensial untuk dijadikan rujukan dibidang ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter.
“Jepang menganut paham Restorasi Meiji yakni tetap menerima budaya luar yang masuk tanpa meninggalkan nilai luhur dan kebudayaan negaranya. Mereka menerima nilai, agama dan budaya asing yang masuk ke Jepang dan tidak melupakan budaya asli mereka sehingga tidak terjadi bentrokan antara tradisi dan modernitas di negara mereka. Hal tersebut bisa kita jadikan teladan dalam mempertahankan karakter dan budaya kita sebagai orang Indonesia.” Tuturnya.
Selain itu, Prof Dr H Karim Suryadi Msi menyampaikan beberapa isu isu strategis seperti pengembangan kapasitas Individu, Pengetahuan lokal (masyarakat lokal, nilai lokal, bahasa, dan entitas lokal lainnya) yang harus diperkuat untuk berintegrasi dengan pasar global serta membangun jati diri yang juga ada dalam bahasa, produk khas, sikap, keterampilan dll.