Tinjau Kondisi Kampus Pasca Gempa, Tim Kemenristekditkti Kembali Kunjungi Untad

  • Post author:

Bertempat di Ruang Rektorat Sementara – Gedung B Pascasarjana, Tim Belmawa (Direktorat Jendral Pembelajaran & Kemahasiswaan) Kemenristekdikti kembali mengunjungi Untad pasca Gempa pada Senin (29/10/2018) Malam yang disambut langsung oleh Rektor Untad, Para Wakil Rektor, Para Dekan, Ketua Senat, Kepala LPPM serta Para Jajaran Untad.

 

Pada pertemuan tersebut, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir SE MS selaku Rektor Untad memaparkan kondisi fasilitas ruang belajar Untad serta kesiapan Para Dosen untuk proses perkuliahan Mahasiswa 5 November mendatang.

“  Berdasarkan data yang ada pada kami, kurang dari 30% Akademisi kami yang dinyatakan meninggal dan hilang pasca Gempa, Tsunami dan Likuifaksi beberapa waktu yang lalu. Untuk fasilitas kelas, ruangan yang masih layak digunakan kembali untuk proses perkuliahan saat ini kurang dari 10%. Selain itu, untuk gedung – gedung Untad yang berlantai I banyak mengalami kerusakan dengan tingkat kategori ‘rusak ringan’. Sedangkan untuk gedung yang berlantaikan lebih dari satu lantai banyak mengalami tingkat kerusakan ‘sedang’ dan ‘berat’.” Papar Prof. Basir.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Muhammad Basir turut memaparkan jumlah fasilitas ruang perkuliahan setiap Fakultas yang masih layak digunakan untuk Mahasiswa diantaranya ;

 

1. FKIP

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 68 Ruangan

– Ruang tersedia setelah Gempa = 42 Ruangan

– Ruang PPG sebelum Gempa = 15 Ruangan

– Ruang PPG sesudah Gempa = 0 Ruangan

– Ruang Micro Teaching sebelum Gempa = 3 Ruangan

– Ruang Micro Teaching sesudah Gempa = 0 Ruangan

 

2. FISIP

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 28 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 28 Ruangan

 

3. FEKON

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 34 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 15 Ruangan

 

4. FAKULTAS KEDOKTERAN

– Ruang Kuliah sebelum Gempa = 4 Ruangan

– Ruang Kuliah sesudah Gempa = 4 Ruangan

– Ruang Tutorial sebelum Gempa = 14 Ruangan

– Ruang Tutorial sesudah Gempa = 10 Ruangan

– Lab. Biomedik = Kondisi Aman dan masih layak di gunakan

– Skill Lab = 12 (RS Tadulako)/Dilakukan Penyekatan pasca Gempa

 

5. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 8 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 8 Ruangan

 

6. FAKULTAS HUKUM

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 26 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 5 Ruangan

 

7. FAKULTAS PERTANIAN

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 21 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 10 Ruangan

 

8. FMIPA

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 22 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 22 Ruangan

 

9. FAKULTAS TEKNIK

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 50 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 34 Ruangan

 

10. FAPETKAN

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 16 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 12 Ruangan

 

11. FAHUT

– Ruang tersedia sebelum Gempa = 12 Ruangan

– Ruang tersedia sesudah Gempa = 9 Ruangan

 

“ Kami sebelumnya juga telah menerima bantuan dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Se Indonesia berupa bantuan logistik yang telah disalurkan serta bantuan tunai yang akan kami gunakan untuk pembelian LCD di setiap kelas perkuliahan yang mengalami kerusakan. Melihat begitu banyak dukungan yang kami rasakan untuk Universitas Tadulako saat ini, Kami merasa kami tidak sendiri untuk melalui semua hal ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak dan juga kepada Tim Belmawa Kemenristekdikti yang telah membantu dan berkunjung kembali di Untad.” Tambah Prof. Muhammad Basir.

Dikesempatan yang sama, Tim Belmawa Kemenristekdikti memberikan apresiasi nya kepada pihak Untad yang tetap kuat meskipun mengalami bencana gempa yang banyak mempengaruhi proses perkuliahan dan fasilitas kampus yang ada.

 

“ Setelah mendengarkan paparan tentang kondisi Untad, kami sangat mengapresiasi Bapak Rektor dan Para Akademisi Untad yang tetap bertahan pasca Gempa, Tsunami dan Likuifaksi yang menimpa Palu, Sigi dan Donggala. Kedatangan kami kesini memang bermaksud untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan Universitas Tadulako agar bisa segara pulih secepatnya sehingga bantuan untuk Untad dapat segera di realisasikan. Semoga Kedatangan Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D.,Ak selaku Menristekdikti pada acara Wisuda Untad ke 94 nantinya akan menjadi momentum bahwa Untad tidak sendiri dan akan terus mendapatkan dukungan dan perhatian dari Kemenristekdikti.” Ujar Perwakilan Tim Belmawa Kemenristekdikti. AA