Monef DP2DM Dikti Untuk Skim Nasional

  • Post author:

Kunjungan tim Monef (Monitoring dan Evaluasi) dari DP2DM Dikti untuk skim Nasional, yaitu IPTEK bagi Masyarakat dan IPTEK bagi wilayah. Kegiatannya berlangsung sejak Senin, (08/09/14) hingga Rabu, (10/09/14). Kegiatan IbM (Iptek bagi Masyarakat) kali ini berup pengolahan kakao, hutan, pembuatan abon dari ikan, pembuatan tepung ikan untuk pakan ternak, dll.

Sarkiah, (Kasubag Umum dan Perlengkapan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tadulako) ketika ditemui disela kegiatan mengatakan, “ada beberapa Desa yang menjadi target untuk mensosialisasikan IbM. Ketua timnya sendiri Desanya terpisah, ada yang di Kulawi, Palolo, Tana Ntovea, dan daerah seputaran sulawesi tengah. Dosen yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu semua Dosen dari seluruh Fakultas di Lingkungan Untad yang berjumlah 45 Orang dan setiap tim mempunyai anggota 2 atau 3 orang”.

Monef yang berlangsung di Ruang Senat Universitas tadulako, diikuti peserta dari Unismuh 3 orang, Unisa 3 orang, Politeknik 1 orang. Tujuan dari kegiatan ini melihat progres kegiatan Dosen-dosen yang telah menerima dana 70%, maka tim Monef dari Pusat melihat, mengevaluasi sudah sampai mana kegiatan mereka. Tim Monef Pusat berasal dari Universita-universitas besar di Pulau jawa. Yang termaktub dalam kru tim Monef Nasional. Yang anatara lain Bapak Prof. Hiono dari Universitas Erlangga, Bapak I Ketut Widianto dari Universitas Nusa Cendana Bali, dan 2 pendamping dari Dikti yaitu Ibu Anna dan Bapak Roni.

Untuk Sulawesi Tengah terutama Kota Palu, khusus Sekolah tim dari Jakarta mewakili DP2DM belum sempat untuk Monef ke sekolah-sekolah, karena kegiatan belajar-mengajar di Sekolah selesai Pukul 2 siang sementara kegiatan di Universitas Tadulako selesai Pukul 3. Sehingga yang telah didatangi tim Monef yaitu daerah di luar Kota Palu karena, wilayah diluar Kota Palu yang diutamakan.

Kemudian beliau melanjutkan “follow up setelah kegiatan ini, kami harapkan untuk kedepannya lebih banyak lagi Dosen-dosen yang mengikuti untuk kompetisi nasional. Tahun kemarin yang mendaftar 119 yang diterima 45 orang untuk kompetisi nasional. Untuk tahun kedepan diharapkan lebih banyak lagi untuk sementara pendaftarnya 168, semoga yang diterima lebih dari sekarang”.

Ketika ditanya tanggapan dari Tim Monef mengenai IbM di Sulawesi Tengah Ibu Sarkiah menjawab, “tanggapan tim Monef yang terlibat dalam tim IbM ini, tanggapan mereka it’s ok. Karena kemauan Dosen Untad dan diluar Untad sangat baik dan merespon bahkan mereka meminta tahun depan mereka dapat lanjut lagi, mungkin di skim yang lain IBW atau IBK karena skim dari dikti sangat banyak. Karena ini adalah sisitem on line, jadi semua Universitas bisa mengikuti. Asalkan dosen tersebut telah memiliki IDN, mungkin dari Universitas lain banyak akan tetapi mungkin saja tidak lolos. Dana yang diberi Dikti pertim dari 45 tim yang semuanya untuk IBM adalah 50 juta tetapi, ada beberapa yang hanya 3 Orang maksimal 50 juta dan ada juga yang menerima minimal 35 juta”. YL