Kunjungi Untad, Kajati Sulteng Ingatkan Agar Bergaya Hidup Sederhana

  • Post author:

Dalam kunjungannya ke kampus Universitas Tadulako pada Senin (17/11), Kajati Sulteng Johanis Tanak, SH, MH, di hadapan pegawai dan pejabat Untad mengingatkan untuk bergaya hidup sederhana agar tidak terjerumus pada perilaku korup. “Masalah Jodoh, rezeki, dan maut itu kan sudah atur oleh yang maha kuasa, tidak usahlah berpikir mengambil apa-apa yang bukan hak kita,” tuturnya.

Pria kelahiran Poso ini mengingatkan perihal kasus yang pernah menjerat Jaksa Urip yang sempat menyita perhatian masyarakat luas. “kalau mau dipikir, jaksa Urip itu untuk ukuran kita sudah senanglah hidupnya, tapi kini, setelah didera kasus, bukan hanya diri pribadi yang menjadi korban, tapi anak, istri, terlebih lagi keluarga,” terangnya menambahkan.

Mantan Wakajati Riau ini mencontohkan, pada institusi yang dipimpinnya ia kerap mengingatkan anak buahnya sebagai pelayan masyarakat agar total bekerja. “Sering saya sampaikan pada teman-teman di kantor, agar memiliki rasa malu bila tidak bekerja optimal, sebab kita digaji dari retribusi yang masuk ke kas Negara menjadi APBD dan diberikan kepada kita sebagai upah kerja kita,” jelasnya.

Johanis Tanak juga mengatakan, akan berkomitmen untuk memberantas segala bentuk tindak korupsi dilingkungan propinsi Sulawesi Tengah, sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU tindak pidana korupsi.

“Setiap orang, baik pejabat tinggi maupun pejabat rendah, akan kita tindak bila ditemukan melakukan pelanggaran, penyelewengan dalam menanfaatkan anggaran Negara. Toh bukan mereka juga yang memberi kita makan,” tambanya.

Kepada Civitas akademika, Kajati Sulteng ini berharap agar bisa menjalin kerjasama dalam pemberantasakan kasus-kasus korupsi. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan agar tidak sungkan melaporkan setiap pelanggaran yang diketahui.

Acara Sosialisasi bertajuk langkah-langkah pencegahan tindak pidana korupsi itu, di hadiri oleh pejabat kampus dalam lingkungan Universitas Tadulako, ketua-ketua  jurusan dan program studi, kepala bagian dan kepala subbagian, serta unit pengelola keuangan. Rektor Untad, Prof Basir berharap, kegiatan tersebut bisa meminimalkan pelanggaran, baik berupa fiktif, manipulasi pertanggungjawaban, dapat dihindarkan. (AF / Media Tadulako)