Usia 34 Tahun Berkat Spirit Sesepuh

  • Post author:

PALU – Tanggal 18 Agustus 2015 lalu, Universitas Tadulako (Untad) telah menginjakkan kakinya dalam usia 34 tahun. Tahun ini, merupakan spirit yang yang luar biasa bagi keluarga besar Untad, setelah berketetapan hati melangkah bagi Perguruan tinggi Negeri (PTN)yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 97/KMK.05/2012, tertanggal 3 April 2012 silam. Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Untad Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS dalam pidatonya yang disampaikan pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Dies Natalis ke-34 di Auditorium Untad, Senin (31/8).

Selain itu, tambah Rektor, dengan lahirnya berbagai peraturan dan perundang-undangan, telah ikut mendorong proses “reform” Untad secara gradual dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam bingkai Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

Dalam pidatonya juga, Rektor memberikan penghargaan yang tinggi kepada para sesepuh yang menjadi pendahulu dalam pengembangan perguruan tinggi pertama di Sulteng ini. “Spirit dari sesepuh inilah yang hingga saat ini menjadi modal bagi kita semua, khususnya generasi penerus dalam mengokohkan komitmen membangun institusi yang diharapkan meraih kepercayaan dan rasa bangga dari masyarakat, termasuk rasa bangga dari keluarga besar Untad,” ungkapnya.

Universitas yang berdiri sejak tahun 1981 tersebut, saat ini memiliki dosen sebanyak 1.127 orang, dosen tetap non PNS 80morang, dosen BLU 58 orang, dan pegawai baik yang PNS maupun BLU sebanyak 945 orang. Sementara jumlah mahasiswa tercatat 29.000 orang. Jumlah mahasiswa tersebut belum termasuk mahasiswa angkatan tahun 2015 tang mencapai angka 7.864 orang.

“Sangat layak dan pantas bila kita yang sedang mendapat amanah saat ini berterima kasih pada beliau-beliau yang telah menyiramkan amanah pengabdian dan tanggung jawab sebagai pemegang tali-temali mencerdaskan anak bangasa. Ada masa kini karena ada saat sebelumnya, dan setuju atau tidak, saat yang ada sekarang ini, perlahan tapi pasti, akan menjadi masa silam di mata generasi kita di masa akan datang,” tambah Rektor.(hn)