Untad Jadi Tuan Rumah Dialog Publik Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia Regional VI

  • Post author:

Dengan mengangkat tema “ Bersinergi Membangun Perikanan”, Dialog Publik yang di rangkaikan dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah antar Universitas Regional IV (Se Sulawesi) dilaksanakan selama dua hari sejak 27 – 28 Juli 2017 bertempat di Ruang Senat Rektorat Lama dan Theater Room Universitas Tadulako. Acara di hadiri perwakilan mahasiswa dari 10 Universitas Regional VI se Sulawesi seperti Universitas Gorontalo, Universitas Muhamadiyah Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Hauloleo Kendari, Universitas Madako Toli Toli, STPL Palu, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhamadiyah Makassar, Universitas Alkhairat Palu dan Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Dalam pembukaan lomba KTI di hari Pertama, Prof Ir Burhanudin Sundu M.Sc Ag Ph.D selaku Dekan Fapetkan Untad menyambut 10 perwakilan Universitas yang telah menghadiri kegiatan HIMAPIKANI di Universitas Tadulako. Beliau turut memaparkan alasan Dialog Publik Fapetkan kali ini menjadi penting karena terkait dengan isu global dan umat manusia.

“ Selamat datang kepada seluruh Mahasiswa Fapetkan Regional 6 VI di Universitas Tadulako. Acara yang terselenggara saat ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap keberlangsungan maritim di Indonesia dan global. Saat ini setiap empat detik, lahir 4 orang di dunia ini. Jika kita melihat situasi tersebut, penduduk dunia tentu semakin bertambah sementara luas bumi tidak bertambah. Oleh karena itu, persoalan besar di masa depan adalah memberi makan umat manusia yang terus bertambah. Diperkirakan, umat manusia pada tahun 2050 berjumlah sebanyak 9 milyar sedangkan luas pertanian saat ini terus menyusut sehingga sektor kelautan dan perairan menjadi alternatif besar yang harus di manfaatkan. Tugas pemanfaatan sektor kelautan masa depan ada di tangan kalian semua, Mahasiswa Fapetkan.” Jelas Prof. Burhanuddin.

Beliau turut menuturkan bahwa keberadaan Fapetkan menjadi vital di masa depan karena sektor pertanian saat ini semakin berkurang karena pemanfaatan lahan yang di ubah menjadi tempat komersil seperti Mall, Apartemen, Hotel dsb. Sehingga pemanfaatan SDA sektor kelautan adalah sebuah langkah tepat saat ini.

Setelah proses Lomba Karya tulis Ilmiah pada tanggal 27 Juli, Acara kemudian di lanjutkan dengan Dialog Akademik pada Jumat (28/07) pagi di Theater Room Untad. Kegiatan turut di hadiri pemateri seperti Drs. Ir. Safri Burhanuddin, DEA selaku Deputi IV Bidang Koordinasi Sumberdaya Manusia, IPTEK dan Budaya Maritim, Dr.Ir. Slamet Soebjakto, M.Si selaku Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Ir. Hasanuddin Atjo selaku Kepala Dinas Perikanan Sulawesi Tengah.

Dialog publik yang di buka oleh Rektor Untad yang di wakili Warek Canwas, Prof. Ir. Andi Lagaligo Amar. MSc., Agr., PhD banyak memaparkan materi terkait kemaritiman dan potensi laut Indonesia. Dalam materi nya, Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA memaparkan bahwa potensi kemaritiman Indonesia masih sangat terbatas dalam pemanfaatannya selama ini.

“Tingkat Pemanfaatan Kapasitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) masih belum merata secara nasional. Sehingga potensi perikanan budidaya harus dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran negara. SDM yang berkarakter dan menguasai IPTEK harus menjadi pondasi dasar pemanfaatan SDA Kemaritiman. Misalnya garis Pantai yang ada di Sulawesi Tengah, garis pantai sepanjang itu masih belum di manfaatkan dengan maksimal. Sehingga kedepan kita berharap Sulawesi Tengah dapat mengembangkan SDA sektor kelautan yang dimiliki.” Jelas Dr. Safri.

Pemateri lainnya pun berfokus mengangkat materi mengenai Sinergi Pembangunan Perikanan serta peran masyarakat, pemerintah, swasta bahkan mahasiswa dalam meningkatkan fungsi sektor kelautan dan kemaritiman.

Di temui di akhir acara, Recky Mado selaku Ketua Panitia LKTI dan Dialog Publik Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia asal Untad menuturkan bahwa kegiatan ini di hadiri  beberapa instansi dari pusat dan profinsi serta Kelompok Masyarakat Nelayan. Kemudian pemenang lomba Karya Tulis Ilmiah Hari Pertama akan di umumkan setelah dialog publik.