Sejumlah Pakar Sosial Asal Amerika, Kanada, Jepang & Australia Hadiri Konferensi Internasional Antropologi Untad

  • Post author:

Sejumlah pakar sosial dari berbagai negara hadir di International Conference Antropologi Untad yang bertempat di Research Center dan IT Center Untad pada 19 – 22 Desember 2016. Sejumlah pakar dan peneliti yang hadir mengangkat beragam isu dan contoh kasus yang berkaitan dengan keilmuan Antropologi yang mencakup aspek kesehatan, toleransi, kehidupan sosial masyarakat suku terasing di beberapa daerah di Indonesia, pengaruh kerajaan Sulawesi Tengah di masa lalu, Histori Animasi di Indonesia dll.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Tadulako yang di wakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Pengawasan, Prof. Ir. Andi Lagaligo Amar. MSc.,Agr.,PhD sangat mengapresiasi International Conference yang diadakan oleh FISIP Jurusan Antropologi Untad dan berharap agar kegiatan kali ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh semua pihak sehingga dapat melahirkan program yang dapat membantu kehidupan umat manusia. Beliau juga mengucapkan terima kasih dan menyambut hangat para pemateri dan pakar sosial yang telah hadir di International Conference Antropologi Untad.

International Conference yang mengangkat tema “Navigating Global Flows of Capital, Policy and Values – Conceptualizing Trajectories Toward Alternative Modernities in Indonesia” mendatangkan sejumlah speakers dan pakar dari berbagai negara seperti :

  1. Prof. Michael M.J Fischer – Massachusetts Institute of Technology (MIT) USA
  2. Dr. Jonathan Zilberg Ph.D – University of iLLinois at Urbana Champaign, USA
  3. Tania Murray Li Ph.D– University of Toronto, Canada
  4. Albert Schrauwers Ph.D – York University, Canada
  5. Prof. Masanori Yoshida – Nihon University, Japan
  6. Dr. Jennifer Williams Nourse – University of Richmand, USA
  7. Dr. Joost Cote – Monash University, Australia
  8. Dr. Natsuko Akagawa – University of Queensland, Australia
  9. Dr. Greg Acciaioli – University of Western Australia, Australia
  10. Sana Jaffrey – University of Chicago, USA
  11. Dr. Dave McRae – University of Melbourne, Australia
  12. Mukrimin – University of Western Australia, Australia
  13. Ian Pollock – Australian National University, Australia
  14. Prof. Judith Schlehe – University of Freiburg, German

Selain pakar dari Luar Negeri, International Conference Antropologi juga menghadirkan Pakar Antropologi dari dalam negeri seperti :

  1. Drs. Fadjar Ibnu Thufail MA- Indonesian Institute of Sciences
  2. Dr.Lishapsari Prihatini M.Si & Sumarni Bayu Anita – STISIPOL Candradimuka Palembang, Indonesia
  3. Prof. Muhammad Yamin Sani & Muhammad Basir Said – Hasanuddin University, Indonesia
  4. Bakti Utama & Herman Hedrik – Ministry of Education & Culture Republic of Indonesia
  5. Dr. Drs. Semiarto Aji Purwanto M.Si – Universitas Indonesia
  6. Nurul Ilmi Idrus Ph.D – Hasanuddin University, Indonesia
  7. Ihsan Ali-Fauzi – PUSAD Paramadina, Indonesia
  8. Dr. Samsu Rizal Panggabean – Universitas Gajah Mada, Indonesia
  9. Suraya Afiff Ph.D– Universitas Indonesia
  10. Ikhtiar Hatta – Universitas Indonesia
  11. Adriany Badrah – The Celebes Institute Indonesia

Saat di temui di Media Center, Muhammad Nasrum, S. Sos., M. Sc selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa persiapan International Conference ini membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Hal tersebut mencakup pemilihan speakers, menngonfirmasi serta menyesuaikan jadwal seluruh pakar dan pemateri agar dapat hadir di Conference ini.

“Dengan di adakannya International Conference Antropologi kali ini diharapkan dapat menjadi referensi serta alat refleksi untuk pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah yang ada di Sulawesi Tengah dalam mengambil kebijakan untuk di implementasikan ke masyarakat. Hal ini menjadi penting karena isu yang di angkat dalam konferensi ini banyak mencakup berbagai kajian ilmu seperti ilmu ekonomi, politik, kesehatan serta kajian bidang ilmu lainnya yang dikaitkan dengan keilmuan Antropologi. Oleh karena itu, beberapa pakar dan peneliti yang kami undang telah melakukan riset dan observasi yang cukup lama di wilayah Sulawesi Tengah agar saat mempresentasikan materi mereka, peserta konferensi akan mendapatkan data yang valid dan absolute. Beberapa dari mereka melakukan riset yang cukup mendalam sebelum acara ini.”

International Conference yang berlangsung selama 4 hari berisi kegiatan Honorary Speeches Conversation/ Discussions, Panel Group dan Book Discussions. Beberapa pemateri memaparkan hasil riset mereka di kawasan Sulteng seperti alasan mengapa dukun jauh lebih popular dibandingkan tenaga medis dalam pengobatan di beberapa daerah di Sulteng, Central Sulawesi & Japan, Animasi dan Antropologi dll.

Penulis : Arba Arief