Robotech Tadulako Kembali Menorehkan Prestasi

  • Post author:

Kontes Robot Indonesia (KRI) diselenggarakan setiap tahun, dan kali ini Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah untuk kawasan Indonesia Timur.

Menurut Akmaluddin, ST., MSc.(Eng.), Ph. Selaku ketua panitia, “KRI Regional V yang dilangsungkan di Universitas Mataram ini akan diikuti 77 tim yang berasal dari 29 Perguruan Tinggi negeri dan swasta dari wilayah timur Indonesia meliputi: Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Seluruh tim terdiri atas 187 orang mahasiswa dan 77 orang dosen pembimbing serta terbagi kedalam: (a) 15 tim peserta KRAI; (b) 21 tim peserta KRPAI berkaki; (c) 27 tim peserta KRPAI beroda; (d) 4 tim peserta KRSBI dan (e) 10 tim peserta KRSI.”

Kali ini Universitas Tadulako kembali berpartisipasi mengikuti KRI dengan mengirimkan tim Robotech Tadulako dan berhasil mengikuti 4 kategori pertama Kontes Robot Abu Robocon Indonesia (KRAI), ke dua Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) dengan 2 divisi berkaki dan beroda, kemudian ke tiga Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) dan ke empat Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI). Nama setiap tim antara lain, KRAI nama timnya ROKET 28, KRPAI berkaki dengan nama SIXKADA 2, KRPAI beroda bernama SORT A2, KRSBI bernama ROCCER-UT sementara KRSI nama timnya A RASTA.

Robotech Tadulako berhasil meraih 2 kategori yaitu Kategori KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia) juaranya adalah: 1. BlueHuman-G5 (STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Tarakan) 2. Roccer_UT (Universitas Tadulako) dan Kategori KRSI (Kontes Robot Seni Indonesia) dengan tema tari legong juaranya adalah: 1. Palekko_MP (Politeknik Negri Ujung Pandang) 2. A RASTA (Universitas Tadulako) 3. Dewi Anjani (Universitas Mataram), walaupun Roboteh Tadulako meraih juara di 2 kategori tetapi, lolos 3 kategori yang nantinya akan mengikuti KRI tingkat Nasional untuk tahun 2014 yang rencananya akan diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta.

KRI berlangsung selama 5 hari (21-25 Mei 2014), robot yang menang tentunya telah melewati penjurian yang sangat ketat dengan Sistem penilaian sebagai berikut, utnuk ketegori KRSBI seperti bermain sepak bola 3 robot lawan 3 robot penilaiannya tergantung dari jumlah goal yang berhasil mereka masukkan ke dalam gawang. Sementara untuk KRSI penilaiannya dari gerakan yang mirip dengan tarian legong, tarian yang berasal dari Bali, serta kecerdasan mendengarkan musik ketika musik berhenti robotpun harus berhenti menari, dari setiap Universitas memiliki 2 robot seni yang saling bekerja sama.Selanjutnya untuk kategori KRAI setiap Universitas juga memiliki 2 robot, robot manual dan otomatis, yang harus bekerja sama dalam pertandingan, ada yang di sudut merah dan biru. Masing-masing tim harus melewati 4 zona yang memiliki point-point tertentu yaitu, jungkat-jangkit (10 point), ayunan (20 point), tiang panjat (50 point) dan terakhir tangga secara keseluruhan akan diberikan waktu 3 menit untuk melewati semua zona, yang paling cepat berhasil sampai zona terakhir maka itulah pemenangnya tetapi, jika tidak selesai mengintari 4 zona tersebut maka dihitung dari perolehan point dalam zona yang berhasil dilewati.

Untuk kategori KRPAI (berkaki dan beroda), setiap robot harus dapat memadamkan api (lilin) yang telah diletakkan dalam sebuah ruangan dengan bentuk labirin dan telah diacak, sementara itu waktu yang diberikan yaitu maksimal 4 menit dan yang berhasil memadamkan kurang dari waktu yang telah ditentukan itulah yang mendapatkan point tertinggi yang tentunya akan menjadi pemenang. YL